PENYANDANG DISABILITAS TERIMA BANTUAN KAKI PALSU

Kick Andy Foundation, PSP Foundation, Metro TV dan Partai Nasdem menunjukkan kepeduliannya terhadap 24 penyandang disabilitas dari berbagai daerah di Sumatera Utara (Sumut). Kepeduliannya ditunjukkan dengan menyerahkan bantuan kaki palsu, di Porsea, Selasa (25/4).
Kaki palsu ini diserahkan pada acara Peresmian Martin Manurung Center (MMC) oleh Ketua DPW Partai Nasdem Tengku Erry Nuradi yang juga Gubsu, Bupati Tobasa Darwin Siagian, Ketua Kick Andy Foundation, Ali Sadikin, Ketua Umum Garda Pemuda Nasdem, Prananda Surya Paloh, Ketua DPP Nasdem, Martin Manurung dan lainnya disaksikan Elman Saragih, Wakajati Sumut, Kapolres Tobasa AKBP Elvianus Laoly SIK, Kajari beberapa daerah, Wabup Serdang Bedagai, Wabup Humbahas, Wakil Walikota Tebing Tinggi, Anggota DPRD Sumut Jubel Tambunan dan DPRD Tobasa dari Fraksi Nasdem, perwakilan Kedutaan Besar Australia Mr Monty Pounder dan Mr Christian serta warga sekitar.
Sebelumnya, Ketua Kick Andy Foundation, Ali Sadikin mengatakan pihaknya sudah keliling Sumut. Hal itu diakui bisa dilakukan berkat Prananda Surya Paloh yang selalu mengajak dirinya mengembangkan kegiatannya dibidang kemanusiaan.
“Dan semalam begitu kami di Silangit, saya mengatakan Tuhan telah memberikan kekayaan alam luar bagi daerah ini. Hal ini harus disyukuri dan lestarikan demi kemajuan kawasan Danau Toba,” ujarnya.
Mengenai penyandang disabilitas, diakui setiap ketemu, ia selalu merasa tak ada apa apanya, karena penyandang disabilitas dinilai punya semangat hidup tinggi. Seperti Ramon asal Sergai Bedagai, yang menerima bantuan kaki palsu tahun 2014 di Medan. Dan Ramon kini dikatakan sudah jadi relawan Kick Andy Foundation untuk Sumut.
“Jadi kalau ada yang butuh kaki palsu, saya tidak perlu lagi datang, Ramon tinggal mengukur dan mengirim ukurannya ke Surabaya. Begitu kaki palsu dikirim, Ramon menyerahkannya. Hal ini sudah berjalan lama,” jelas Ali.
Untuk itu Ali mengajak penyandang disabilitas bergabung dengan Kick Andy Foundation. “Bila ada 1-2 orang dari penyandang disabilitas ini mau belajar membuat kaki palsu, silahkan gabung dengan kami dan datang ke Surabaya, semua biaya kami gratiskan,” ujarnya.
Prananda Surya Paloh mengatakan kehadirannya di Tobasa didasarkan adanya sentuhan emosional dan hubungan kekeluargaan serta mempunyai daya tarik tersendiri baginya. Apalagi menurut Martin dulu, lanjut Prananda, kakeknya pernah menjabat Kepala Kepolisian di wilayah Keresidenan Tapanuli yang berpusat di Tarutung. “Jadi hubungan emosional saya dengan daerah, ada,” tegasnya.
Mengenai Kick Andy Foundation, dikatakan sudah lama memberikan kontribusi sosial dalam bantuan kaki palsu. Menurutnya yang bisa dikutip dari hal ini, bukan popularitas atau elektabilitas, melainkan niat tulus Kick Andy bekerjasama dengan Metro TV dan Prananda Center dan Partai Nasdem.
Oleh sebab itu, bila Gubernur menjadikan pembangunan ruang khusus bagi kaum disabilitas menjadi salah satu program unggulan, Prananda yakin akan mendapat hati di masyarakat. Kepada Martin Manurung yang membuka MMC, dipesankan agar memberi atensi serius, karena membuka center dengan menggerakkan dan mengelola merupakan hal berbeda. Apalagi jika sudah menjadi tokoh atau pejabat, pengabdian harus dijadikan diatas segala-galalanya. Dan masyarakat sudah bisa mengadu ke MMC ini, kapan saja, 24 jam terbuka.
Tengku Erry Nuradi mengutarakan senada. Peresmian MMC dan penyerahan kaki palsu itu merupakan kegiatan yang penting, karena bentuknya kepedulian terhadap penyandang disabilitas.
“Untuk itu saya menyampaikan terimakasih kepada Partai Nasem, Kick Andy Foundation, Metro TV dan PSP Foundation,” ujar Tengku.
Erry mengaku, Sumut memiliki jumlah penduduk 14 juta jiwa. Terdiri dari 33 Kabupaten. Oleh sebab itu, perhatian pemerintah pusat ke Sumut khususnya Danau Toba cukup luar biasa, terbukti tahun lalu Karnaval Kemerdekaan Tingkat Nasional dilaksanakan di Balige dan dihadiri Presiden Jokowi. “Ini energi positif bagi Sumut khususnya Tobasa untuk terus bergairah membangun daerah ini,” ujarnya.
Sekaitan itu tokoh-tokoh Tobasa dan Tapanuli yang berada di Jakarta yang sudah menerima berkat Tuhan, mari Marsipature Hutanabe, datang, melihat dan membangun kampung halaman ini. “Selain itu kita semua harus bersinergi, khususnya Bupati Tobasa, karena beliau sudah punya pengalaman di Papua. Oleh karenanya menurut saya, tidak salah warga Tobasa memilih Darwin, karena dengan pengalaman itu, infrastruktur di Tobasa akan cepat terbenahi,” ujarnya.
Erry juga menginformasikan, bahwa beberapa waktu lalu, dia sebagai Gubsu diundang mewakili Presiden ke Turki, untuk melepas kapal pembangkit listrik terbesar di dunia, kapasitasnya 240 MW, dengan panjang 300 m.
“Kapal ini nantinya akan ada di Sumut. Jadi waktu di Turki, kami sudah melepas keberangkatan kapal itu ke Belawan untuk memperkuat sistim kelistrikan di Sumatera. Mudah mudahan dengan kapal ini, tidak ada lagi pemadaman listrik di Sumut, termasuk Tobasa. Ini suatu hal yang membanggakan,” tuturnya.
Martin Manurung, mengaku bangga dengan acara ini. Dikatakan, semakin maju satu daerah, semua harus semakin peduli, memberi akses dan meningkatkan kapabiltas penyandang disabilitas. “Itu saya katakan waktu pengukuran di Pendopo Rumah Dinas Bupati Tobasa, beberapa waktu lalu,” katanya.
Terkait MMC yang didirikan, diakui bukan untuk mencari popularitas, melainkan oleh karena potensi daerah ini cukup banyak, demikian juga kekuatan yang bisa dibawa memajukan daerah ini. Karena menurutnya sudah terlalu lama masyarakat daerah ini menunggu suatu usaha bersama menyatukan kekuatan memajukan kawasan Danau Toba. Pembangunan dan perhatian untuk daerah itu dikatakan masih minim. Sementara banyak orang batak, panggonggomi (pemangku pejabat, red), tetapi ego sektoral masih sering mengemuka.
“Itulah salah satu alasan mendirikan MMC ini,” kata Martin.
Dan hari itu lanjut Martin, Kick Andy Foundation bekerjasama dengan PSP Foundation, Metro TV dan Partai Nasdem memberikan perhatian dan bantuan kaki palsu kepada penyandang disabilitas. “Oleh karena itu kita semua patut berbangga hati,” ujarnya.
Mengenai kehadiran perwakilan keduataan Australia, Mr Monty dan Mr Christian, Martin mengatakan kedua orang ini nantinya akan bekerjasama dengan MMC dan pemerintah setempat untuk bersama sama membangun pariwisata di kawasan Danau Toba.
Bupati Tobasa Darwin Siagian menyikapi acara ini, ia menyampaikan terimakasih kepada Kick Andy atas perhatiannya kepada penyandang disabilitas. Bupati pada kesempatan itu curhat kepada penyandang disabilitas. Dikatakan 1960, kaki kiri ayahnya terkena tembak, sehingga harus diamputasi. Namun demikian, ayahnya mampu menyekolahkan kesembilan orang anaknya hingga sarjana. Oleh sebab itu, Bupati berharap, penyandang disabilitas yang saat itu mendapat bantuan tetap semangat.

“Memang tidak bisa lagi mencangkul, tapi semangat kita sudah terpacu dan suatu saat pasti ada jalan keluarnya. Jangan ratapi keberadaan kita, namun jadikan itu penyemangat dan jangan berkecil hati. Pada hari ini kita harus berterimakasih kepada Tuhan, kepada Martin, Prananda dan Kick Andy Foundation yang memberi bantuan kepada kita,” ujar Bupati Darwin. (Adm)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BEBERAPA DASAR HUKUM LSM UNTUK KLARIFIKASI / KONFIRMASI

TENAGA PENDIDIK PADA PENDIDIKAN NONFORMAL MENDAPAT PERHATIAN DPRD TOBASA